Latihan Panahan di Archery Lapangan Banteng (ALB)


Akhir-akhir ini olahraga panahan sudah sangat digandrungi masyarakat luas. Sudah bukan merupakan olahraga eksklusif yang hanya bisa dilakukan oleh atlit maupun kalangan elit tertentu.

Kini, hampir di setiap daerah sudah ada wadah yang menaungi hobi masyarakat yang satu ini, baik klub resmi di bawah Perpani setempat, maupun komunitas panahan yang tentu saja kegiatannya harus melalui rekomendasi Perpani.





Dulu, saya menganggap panahan seperti menembak, karena saya juga pernah latihan menembak jenis revolver, jadi asumsi saya paling-paling bermain dengan aiming, ketenangan, follow through, dan sejenisnya.


Maret 2017 akhirnya saya memutuskan mencoba ikut panahan, dan ternyata.. jeng jeng.. Sungguh jauh berbeda karena banyak sekali yang harus dilatih dalam panahan. Mulai dari teknik berdiri, menarik string, menggunakan otot belikat (yang selama ini saya pikir cukup otot tangan), anchoring (peletakan string di wajah) yang harus selalu sama, release (melepas string) dimana posisi jari juga harus sama, follow through, dan sebagainya.

Itu pun belum termasuk tuning jenis busur, berat tarikan yang sesuai dengan pemanah, jenis arrow (belum termasuk diameter berapa yang sesuai dengan busur), lalu setelan plunger (semacam button yang ada di busur) seberapa dalam dan kencang. Kesalahan-kesalahan dalam tuning alat, menyebabkan seorang atlit sekalipun akan 'ngaco' perkenaan tembakannya. Tapi..sesempurna tuning, belum tentu hasilnya bagus jika si pemanah belum punya kekonsistenan dalam release anak panah.





Penyebab umum ketidakkonsistenan pemanah (juga termasuk saya) antara lain:

1. Cara jari menarik string.
Menarik dengan 3 jari (telunjuk, tengah, manis) adakalanya kekuatan bertumpu besar pada jari tengah, di lain waktu bertumpu sama rata pada ketiga jari. Hasilnya, tentu tidak sama, bahkan jauh. Perubahan sedikit dalam membagi kekuatan pada 3 jari ini, berdampak selisih perkenaan yang signifikan.

2. Posisi anchor/jangkar. Adakalanya di dagu tengah, lain waktu di dagu sisi luar sedikit, adakalanya string terlalu menekan hidung, adakalanya hidung cuma tersentuh tipis. Perbedaan tersebut berdampak juga pada perkenaan.

3. Lalu cara aiming. Kadang buka 2 mata, kadang picing sebelah, kadang nutup total yang 1. Hasilnya pun akan beda.

4. Cara release. Yang kadang halus, kadang terasa kasar saat melepas string, kadang dead release, kadang pakai dynamic release, tentu berdampak juga pada terbangnya anak panah dan perkenaannya.

Dan sebagainya yang menurut saya akan sangat panjang kalau terlalu detail. Tapi umumnya yang mudah dilihat dan dirasa adalah hal tersebut di atas. Khususnya untuk newbe macam saya, hehe..

Kalau untuk kelas atlit tentu saja beda lagi permasalahannya. Hal-hal di atas sudah bukan masalah lagi, maenannya sudah sangat rijit dan detail, termasuk tuning alat dan orangnya.


Yang jelas, olahraga ini membutuhkan kekonsistenan yang sangat tinggi di semua faktornya. Konsisten dari segi alat, otot, mata, pergerakan, posisi berdiri, psikologi, yang mana 1 aja diubah, memperoleh perkenaan yang berbeda. Bahkan untuk orang yang sama, adakalanya mood sedang bagus perkenaan ikut bagus. Tapi ketika psikologi mulai berkata "duh kok jelek terus hasilnya", siap-siap latihan/lomba hari itu akan terus jelek, dan perlu disudahi atau setidaknya coffee break dulu :D





Mungkin sekilas itu dulu tentang panahan. Saya bukan seorang atlit, hanya salah satu pegiatnya saja di komunitas lingkungan kantor. Kalau-kalau ada yang mau coba, saya mohon plissss..ini penting, JANGAN PERNAH membeli alat dulu sebelum mencoba terlebih dahulu milik komunitas/klub/teman. Kebanyakan yang membeli dulu, menyatakan "salah beli". Mahal-mahal salah beli kan sayang. Baiknya dicoba dahulu, mana jenis busur yang diminati (traditional, standardbow, ILF, compound), mana tarikan yang pas (jangan terlalu ringan apalagi keberatan), mana ukuran panjang busur yang cocok dengan tinggi pemanah, mana arrow yang pas (arrow/anak panah juga mahal per satuannya).


Kalau ada rekan yang tinggal di sekitaran Jakarta Pusat mau coba, mampir-mampirlah di komunitas. Namanya Komunitas Archery Lapangan Banteng (suka disingkat ALB). Lokasinya persis yang ada di google map, browsing aja. Latihan Bersama biasanya Jumat pagi dan Sabtu pagi. Sekadar datang tanya-tanya juga monggo. Trial juga oke karena bisa pinjam alat milik komunitas. Malah kalau sudah member dan punya alat sendiri, bebas mau latihan kapan aj kok :)

Let's do archery !






Popular posts from this blog

Cara Membuat Lampu Hias Meja (DIY) dari Paralon / Pipa | Kreasi Pipa

Tutorial Menjahit Masker 3D (Dewasa) dengan Slot Filter

Cara Memaksimalkan Ruang Box Filter Aquarium

Pelapis dalam Pembuatan Tas

Cara Membuat CO2 (DIY) untuk Aquascape

Pengalaman Menggunakan Filter Jebo 225 (Canister) Selama 3 Tahun

Laptop Lemot Jangan Buru-Buru Beli Baru, Coba Upgrade HDD ke SSD Dulu, ASUS X441M

Susunan Isi Box Filter Aquarium | Unsur Mekanis, Biologis, Kimiawi

Berbagai Tutorial Cara Membuat Masker (Tali / Karet / 3D / Masker Hijab / Masker Anak)

Cara Membuat Media Rumah Bakteri Kaldnes, Cukup Botol Bekas