Laptop Lemot Jangan Buru-Buru Beli Baru, Coba Upgrade HDD ke SSD Dulu, ASUS X441M

Halo temans, andai kata ada yang pakai laptop kelas mid-low dengan tipe sama persis yaitu Asus X441M (drive-nya masih HDD 1TB, dengan fasilitas CD-Rom), maka sebaiknya meneruskan bacanya. Atau kalau pun beda tetapi hardisk msh HDD, boleh juga diteruskan mana tahu bisa diakalin seperti tulisan ini. Tapi kalau laptopnya sudah SSD, silahkan skip sampai 2 paragraf terakhir tulisan ini (setelah video), wkwkwk.... :D

Laptop Asus X441m, Upgrade SSD, HDD pindah ke CD-Rom pakai Caddy

Seperti kita tahu, saat ini sudah banyak sekali berbagai jenis merek SSD yang dijual, yang nantinya lama-lama berpotensi menghilangkan HDD. Perbedaan keduanya sangat jomplang, baik dari segi kecepatan maupun harga (Silahkan cek, misalnya membandingkan harga HDD 1TB dengan SSD 240Gb).

Dari segi kecepatan, juga sangat jauh. SSD bisa berkali lipat kecepatan transfer data dibanding HDD. Bagaimana ciri khasnya? Dapat dirasakan antara lain: 

  1. Booting (menghidupkan komputer sampai halaman utama) berapa lama. Kalau masih hitungan di bawah 20 detik, atau bahkan hanya 10 detik sudah sampai Desktop, maka hampir dipastikan itu SSD.
  2. Saat baru hidup dan masih detik-detik awal sampai di Desktop, coba langsung buka browser dan ms office, masih loading dulu nggak. Kalo masih loading dulu dan agak lama (alias pemanasan hehe...), ya ciri-ciri HDD memang begitu. Karena kalau SSD, tiba di Desktop langsung buka 4-5 aplikasi juga langsung kebuka. Misalnya pada 5 detik pertama tiba di Desktop langsung buru-buru buka browser, powerpoint, excel, word, zoom berbarengan ya semuanya langsung kebuka meski baru dihidupkan.
  3. Proses transfer file. Kalau kita coba copy sebuah film berukuran 3Gb, dari USB flashdisk misalnya, ke laptop, berapa lama? Untuk yang ini perlu pembanding sih, karena bisa saja kita anggap itu lama (karena ga sabar) padahal sudah SSD. Atau bisa pakai aplikasi CrystalDiskMark. Umumnya, SSD standar itu keluar hasil sekitar di angka 500MB/s dan HDD sekitar di angka 100 MB/s. (Tergantung setting aplikasinya, tapi intinya kecepatan SSD berkali lipat dari HDD).

Kalau saat ini sudah merasa "jengah" dengan menunggu laptop tersebut booting/restart, dan jika sudah sampai di Dekstop pun masih loading system beberapa menit (buka browser dan office masih loading dulu karena baru dihidupkan padahal lagi buru-buru), maka sudah saatnya ikutin jejak saya, wkwkwk..... Beli SSD 120Gb cukup (harga masih oke di kantong), tapi di atas itu jauh lebih baik (misal 480GB ke atas). Rasakan bedanya, 10-15 detik saja bootingnya (30 detik sudah terlalu lama), dan langsung bisa pakai (misal buka browser, ms office, zoom dll) tanpa menunggu system berproses dulu sebagaimana HDD. 

Cara Upgrade

  1. HDD dilepasin, lalu SSD masuk menggantikan posisi HDD.
  2. CD-Rom dilepasin, lalu HDD menggantikan posisi CD-Rom. (Jangan lupa beli Caddy HDD, untuk laptop Asus X441M ukurannya 9,5mm sesuai ukuran CD-Rom). Si Caddy fungsinya sebagai rumah HDD, baru nanti Caddy+HDD nya dipasang di slot CD Rom.
  3. Lakukan Cloning OS. OS masih ada di HDD, jadi kalau mau memanfaatkan kecepatan SSD maka OS di HDD harus di Cloning ke SSD. Kalau proses Cloning selesai, maka OS lama di HDD bisa dihapus tanpa menghapus data-data kerjaan kita yang sudah ada. (Proses cloning OS tidak sempat di video kan, namun sudah banyak rekan lain yang menayangkan/menuliskan, caranya kurang lebih sama). 

Kalau ditanya gimana rasanya setelah ganti jadi SSD? Saya akan jawab sangat jauh sekali bedanya, jomplang. Tidak menyesal. Mungkin akan menyesal kalau harus ganti laptop baru. Ternyata hanya dengan ganti SSD, itu sudah membantu menjaga mood saat pemakaian kerja harian.

Lalu kalau ditanya, jadi bisa buat editing dan gaming? Jawabnya itu sudah beda lagi ceritanya. Kalau tujuan editing dan gaming, memang mesti kudu beli laptop baru yang memang spek nya untuk itu. Bukan soal RAM atau SSD saja, tapi sudah soal Graphic Card dan prosessor. Kalau PC, gampang aj tinggal beli dan pasang graphic card dan RAM, bahkan bisa ganti prosesor selama soketnya sama. Lah kalau Laptop, ya sudah, mending beli laptop baru kalau untuk tujuan gaming/editing. Cari spek yang sesuai dari segala lini, prosesor, graphic card, RAM, SSD, dll (dimana spec seperti ini biasanya sudah masuk mid-high alias mihil).

Lah terus kenapa ganti HDD ke SSD kalau masih tidak bisa buat editing/gaming? Jawabnya sudah jengah dengan lemot wkwkwk...... Transfer file lama, booting lama, buka browser doank pake loading dulu, save ms office saat kerja masih pakai jeda, buka folder masih ada jeda, sudah di format OS masih begitu juga, ya jelas ini memang harus ganti SSD.

Kok bisa tau itu lemot, perasaan normal aja? Ya karena di kantor-kantor rata-rata sudah mulai pakai SSD. Pas giliran WFH pakai laptop berjenis HDD, ampun jadi bad mood, semua serasa slow motion.. Mungkin saja sebenarnya tidak lemot dan masih normal, cuma karena ada pembandingnya, maka kita akan tahu bahwa selisihnya jauh mas bro... :D

Kenapa bukan nambah RAM? Fungsi RAM bukan untuk dari lemot jadi cepat, tapi untuk cover memory saat banyak layar task/tugas yang kita pakai (misal lagi kerja online sambil nulis blog plus rapat zoom ditambah lagi webinar youtube sambil buka excel ngehitung hasil jualan, wkwkkw....). Kalaupun iya seperti itu dipakainya, RAM 4Gb bawaan Asus X441M masih lebih dari cukup. Maksudnya? Ya kalau aplikasi yang dibuka sangat banyak, RAM cuma 1 Gb, siap-siap terjadi hang, atau restart, BSOD, app not responding, dan sejenisnya. Jadi saran saya urutannya gini... Ganti HDD ke SSD, kalau ternyata sudah SSD baru deh upgrade RAM.

Kalau saya mau upgrade RAM dulu baru upgrade HDD ke SSD, gimana? Bahkan kalau ganti RAM yang josss sekalipun (misal 16GB atau lebih) dengan kondisi masih HDD, itu zonkkk.. Ibarat RAM josss tersebut adalah jalan tol yang sudah diperluas, lebar nan sepi, dan HDD adalah kendaraan sepeda onthel yang dipakai untuk bawa-bawa barang bolak-balik (transfer file, buka aplikasi, dll) menuju ke tempat tujuan buat diproses (prosesor). Yang terjadi tetap saja lambat meski sudah di jalan tol.

Tapi kalau ternyata sudah SSD (mobil balap), tapi RAM nya kecil misal 1 GB (ibarat jalanan bukan tol serta sempit), ya si mobil balap (SSD) juga susah buat ngelewatin jalan buat nganter barang (file, aplikasi, dll) ke prosesor. Yang terjadi sering lag bahkan hang. Kondisi ini baru pas untuk upgrade RAM.

Lantas, kalau masih HDD dan RAM cuma 1GB, wisss.....beli baru ae dah kalo mau ngebut... :D

Gimana tips nya kalau sekarang belum ada laptop dan baru mau beli laptop? Tanyakan dulu hal yang pertama ke penjual, sudah SSD kah. Baru tanya yang lain. Kalau belum SSD, mau RAM 16Gb, prosesor canggih kelas atas, tetap akan ada lag dalam transfer file, booting dan semacamnya. Namun, kalau sudah SSD, meski RAM standar 4Gb, prosesor biasa-biasa saja, tetap rasanya ngebut itu laptopnya. Saat ini sudah banyak penjual laptop (termasuk online), menjual Laptop jenis HDD tapi menawarkan untuk ganti SSD, ini merupakan opsi yang bagus loh.

Note: Bagi rekan yang memegang peranan penguasa aset di kantornya, dan para staf sudah mulai komplain atas PC yang dipakai untuk kerja (misal usia sudah di atas 5 tahun dan masih HDD), coba usulkan ke Pak Manager Asetnya bukan ganti PC (karena berpotensi ditolak), tapi Maintenance PC dengan upgrade ke SSD (siapa tahu diterima), karena biaya jauh lebih murah dibanding beli PC baru. Hehehe...... 

Gimana tips nya kalau sekarang sudah ada laptop tapi masih HDD? Coba cari tahu apakah laptop tersebut bisa di upgrade ke SSD atau tidak, yang RAM dkk bisa nanti-nanti diurusinnya. Pastikan jenis soket nya (misalnya Sata), jangan sampai pas sudah bongkar, ternyata soketnya beda dengan SSD yang dibeli. Untuk Asus X441M, spec yang tertera hanya Sata (entah sata berapa), tetapi tetap kompatibel ketika dipasang dengan SSD 2,5 inch Sata 3 (sama-sama berjenis Sata).

Gimana risikonya? Semua ada risikonya, dan itu tentu ditanggung pemilik. Baik itu risiko fisik (terjadi lecet dan sejenisnya), maupun risiko data (terhapus). Jadi sebelum melakukan, ada baiknya backup dulu semua data di External HD jika terjadi sesuatu. Proses cloning relatif aman, namun proses penghapusan OS lama yang cukup krusial, salah pilih klik malah hilang semua data di HDD, bagus sih buat HDD tp tak bagus buat yang punya data. Adapun OS lama tidak dihapus juga tidak masalah, tp nanti jadi ada 2 OS pada 1 laptop, yang menurut saya mubazir karena OS lumayan makan tempat.

Kalau saya mau beli baru saja gimana, ribet soalnya? Oh ya sangat dipersilahkan. Tapi kalau beli baru, tapi rasa puasnya hanya di 1 laptop baru, hmmm... bukan kah lebih baik beli baru itu malah menambah kepuasan terhadap 2 laptop ya. Kalau saya di posisi ini, beli laptop baru, tetapi laptop lama tetap diupgrade, sampai laptop lama tersebut betul-betul secara fisik sudah tidak bisa diupgrade dan tak bisa diselamatkan. 

Kalau cuma mau ganti HDD ke SSD, tapi membiarkan CD-Rom tetap di tempatnya karena masih sering saya pakai? Owh, ini juga sangat baik dan paling simpel (walaupun bukan pilihan saya tapi saya akui ini yang paling cepat dan sederhana). Dan HDD-nya bisa dipakaikan "rumah" sehingga menjadi External HD. Kelebihan cara ini yaitu: HDD telah berganti menjadi SSD, CD-Rom tetap ada dan tidak dikorbankan, plus jadi ada External HD baru yang bisa dibawa-bawa. Namun sangat disarankan SSD nya yang besaran dikit (misal 480 GB ke atas), karena akan dipartisi C buat OS dan D buat Data. Langkah ini paling aman juga, tidak perlu bongkar CD Rom, karena HDD yang dipindah ke CDRom ada potensi terjadi bottleneck, kadang terbaca kadang tidak. Sejauh ini sih saya aman-aman saja, tapi belum tentu yang lain.

Note: Alasan saya tidak memilih cara di atas, adalah tidak mau membiasakan diri memegang external HD untuk simpan data harian. Bagi saya, External HD untuk backup saja, bukan untuk dipakai harian. Karena kalau suatu saat lupa dibawa (ketinggalan) atau bahkan hilang, panjang urusannya. Toh, CD-Rom sudah sangat jarang dipakai karena jaman telah berganti menjadi link download/upload, bahkan untuk membeli & install aplikasi resmi sekalipun bisa tanpa kepingan CD/DVD.

Lantas kenapa orang-orang sering bahasnya upgrade RAM, bukan SSD? Nah ini nih... jaman jaman kisaran 10-15 tahun silam SSD masih "barang mewah" (maksudnya sedikit), bahkan orang-orang mayoritas masih pakai HDD, baik di kantor maupun pribadi. Sehingga setiap ada obrolan soal upgrade, maka upgrade HDD ke HDD bukan sebuah opsi, alias beda-beda sangat tipis. Yang diperhitungkan adalah upgrade RAM.

Namun jaman semakin bergeser, dan SSD sudah menjadi barang pasaran saat ini. Ini pula yang menyebabkan HDD harganya sangat jatuh. Harga HDD yang jatuh ini menjadi strategi pasar untuk menjual Laptop/PC kelas low-end. Namun, ketika orang-orang yang membeli laptop/PC kelas low-end berjenis HDD tersebut, lalu merasakan jengah karena lemot sejak baru menghidupkan, masih terbawa-bawa obrolan jaman dulu bahwa harus upgrade RAM. Padahal, sebelum upgrade RAM, idealnya HDD dulu diganti jadi SSD, baru nanti RAM.

Krusial..? 

Titik krusialnya adalah ketika ini terjadi di sebuah perusahaan. Para millenial sudah jengah dengan komputer yang dipakai karena sudah sangat lemot (masih HDD). Selanjutnya perusahaan mengambil keputusan besar dengan menyediakan komputer-komputer terbaru untuk para staf millenial tersebut bekerja, dengan RAM katakan 16GB dan 32GB dan storage 2TB. Mungkin berasumsi bahwa kali ini masalah lemot akan hilang dengan RAM yang mumpuni. Sayangnya lupa, bahwa yang dibeli masih juga berjenis HDD. Dan dalam hitungan minggu (tidak akan sampai setahun), masalah lemot, lag, akan muncul lagi. Trust me..!

Andaipun karena SSD terlalu mahal, maka tetap ada titik negosiasinya. Turunkan RAM-RAM dewa tersebut ke 8GB,  Lalu gunakan SSD cukup 500GB untuk system, dan tambah HDD (sebagai secondary) 1TB. Harga tidak akan selisih jauh.

Bahkan titik negosiasi yang paling murah, komputer lama tetap dipakai, cukup ganti saja SSD, dan tambah RAM, beres.. Sangat murah dibanding beli baru..! Kalau ada mobil bermasalah di ban, ganti bannya, bukan mobilnya.. :D

---

Baiklah, bagaimana sharing video saya tentang Upgrade SSD nya, ini videonya:




Oh ya, jangan lupa mampir ke channel saya juga ya (Aquascape Faddo). Siapa tau hobby kita sama yaitu dunia aquarium. Atau mungkin saat ini sedang ingin membuat filter aquarium, bisa ditemukan beberapa video inspirasi disana. 

Terima kasih, silahkan di share siapa tau ada yang membutuhkan, individu, kantor, dll. Semoga bermanfaat. 

Ada beberapa tips sederhana baik pengguna HDD ataupun SSD untuk atasi lemot, boleh dicoba dulu disini.

Popular posts from this blog

Cara Membuat Lampu Hias Meja (DIY) dari Paralon / Pipa | Kreasi Pipa

Tutorial Menjahit Masker 3D (Dewasa) dengan Slot Filter

Cara Memaksimalkan Ruang Box Filter Aquarium

Pelapis dalam Pembuatan Tas

Cara Membuat CO2 (DIY) untuk Aquascape

Pengalaman Menggunakan Filter Jebo 225 (Canister) Selama 3 Tahun

Susunan Isi Box Filter Aquarium | Unsur Mekanis, Biologis, Kimiawi

Berbagai Tutorial Cara Membuat Masker (Tali / Karet / 3D / Masker Hijab / Masker Anak)

Cara Membuat Media Rumah Bakteri Kaldnes, Cukup Botol Bekas